Boalemo, InfoJejak.com – Dugaan keberanian pelaku tambang ilegal di Kabupaten Boalemo kian mengkhawatirkan. Marten Yosi Basaur, yang disebut sebagai pengelola tambang ilegal di Desa Saripi, Kecamatan Paguyaman, secara terang-terangan menyampaikan pernyataan bernada intimidatif kepada jajaran Polres Boalemo saat berada di kantor polisi tersebut.
Peristiwa memanas itu terjadi di Polres Boalemo,dia merasa keberatan dengan penertiban terkait aktivitas tambang ilegal yang dijalankannya. Dalam pertemuan tersebut, Marten justru menunjukkan sikap arogan dan menyampaikan ancaman terselubung kepada anggota dan pimpinan Polres Boalemo, dengan menyebut-nyebut nama seorang petinggi di Polda Gorontalo. Tindakan tersebut diduga sebagai upaya untuk menakut-nakuti dan melemahkan langkah penegakan hukum oleh aparat lokal.
Marten tidak datang sendiri. Ia tiba di Polres Boalemo didampingi sejumlah orang yang teridentifikasi berasal dari seragam cokelat, yang memunculkan dugaan keterlibatan atau dukungan dari oknum internal kepolisian.
Dalam situasi itu pula, Marten memaksa untuk bertemu langsung dengan Kasat Reskrim. Namun niat tersebut justru berujung adu mulut dengan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, S.I.K., yang turut hadir di lokasi.
Menanggapi kejadian video yang sempat viral tersebut, Kapolres Boalemo memberikan klarifikasi terbuka dalam konferensi pers yang digelar di Provinsi Gorontalo. Ia menegaskan bahwa jajarannya tetap berkomitmen menindak segala bentuk aktivitas tambang ilegal, sekaligus tidak akan tunduk terhadap tekanan siapa pun, termasuk yang mengatasnamakan petinggi institusi.
“Intimidasi terhadap anggota kami dengan membawa-bawa nama oknum tidak akan membuat kami mundur. Proses hukum tetap berjalan. Kami bekerja atas dasar undang-undang, bukan tekanan,” tegas AKBP Sigit Rahayudi di hadapan awak media.
Pihak Polda Gorontalo hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan pencatutan nama petingginya oleh pelaku tambang tersebut.
Sementara itu, masyarakat Desa Saripi mendesak agar aparat kepolisian tidak goyah dan segera menutup tambang ilegal yang merusak lingkungan dan mengganggu ketertiban warga di beberapa lokasi apalagi tidak ada izin.
InfoJejak.com akan terus memantau perkembangan kasus ini dan membuka ruang klarifikasi bagi semua pihak yang merasa dirugikan.