Boalemo, Gorontalo – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Boalemo sejak minggu malam (8/6) hingga senin siang (9/6), menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Desa-desa di Kecamatan Tilamuta, Botumoito, dan Wonosari mengalami dampak cukup parah akibat cuaca ekstrem tersebut.
Di Kecamatan Tilamuta, beberapa desa terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, menyebabkan aktivitas warga lumpuh dan rumah-rumah penduduk terendam. Di Desa Potanga, Kecamatan Botumoito, terjadi tanah longsor yang menghambat akses jalan dan mengancam keselamatan warga sekitar.
Sementara itu, di Dusun Karang Tengah, Desa Harapan, Kecamatan Wonosari, banjir juga merusak sebuah jembatan penghubung antara Desa Harapan dan Desa Suka Maju. Infrastruktur ini merupakan akses vital warga antar desa, dan kerusakannya memutus jalur transportasi masyarakat.
Kepala BPBD Kabupaten Boalemo, Roslina Karim, SP, mengatakan bahwa pihaknya bersama unsur pemerintah daerah dan aparat gabungan telah berada di lokasi sejak malam hingga siang hari untuk melakukan pemantauan dan evakuasi menggunakan alat berat.
“Tadi malam hingga Minggu siang ini, kami dari BPBD bersama Pemerintah Daerah Boalemo—dalam hal ini Wakil Bupati Bapak Lahmudin Hambali—turun langsung ke lapangan. Beberapa anggota Polres Boalemo dan personel TNI juga ikut membantu evakuasi warga dan penanganan darurat di lokasi longsor menutupi badan jalan desa potanga,” ungkap Roslina saat meninjau langsung daerah bencana.
Ia menambahkan bahwa saat ini tim gabungan masih terus melakukan pendataan terhadap jumlah warga terdampak, serta kerusakan rumah dan infrastruktur. Belum ada laporan korban jiwa, namun warga diminta tetap siaga dan menghindari daerah rawan longsor serta aliran sungai yang meluap.
Pemkab Boalemo mengimbau seluruh masyarakat untuk mengikuti arahan petugas di lapangan dan segera mengungsi jika kondisi memburuk, mengingat prakiraan cuaca masih menunjukkan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.