BPBD-INFOJEJAK.COM-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boalemo, yang saat ini di pimpin oleh Roslina Karim, sedang mensasar dunia pendidikan dalam melakukan pelatihan mitigasi bencana,Rabu 27/9/2023.
Kegiatan pelatihan ini, dihadiri pejabat BPBD yang juga sebagai pemateri dalam pelatihan.
Menyadari dampak bencana yang sering terjadi maka memerlukan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana melalui kegiatan pendidikan masyarakat perlu ditumbuhkan kesadaran dan pembudayaan tentang pengurangan risiko bencana. Untuk kepentingan tersebut diperlukan sekolah yang berbasis siaga kebencanaan yang dapat menjadi sarana yang efektif dalam memberikan tular-informasi, pengetahuan, dan keterampilan kepada masyarakat tentang penanggulangan bencana.
BPBD Boalemo sebagai lembaga yang diberi otoritas terhadap pengelolaan bencana di daerah membuat program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang berlandaskan hukum pada Peraturan Kepala BNPB nomor 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana. Program SPAB bertujuan untuk membangun budaya siaga dan aman di sekolah, serta untuk membangun ketahanan dalam menghadapi bencana oleh warga sekolah yang salah satu upayanya adalah mensosialisasikan materi PRB disekolah sekolah yg sering dilanda bencana.
Melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Boalemo Noldy Kai, S.Kom menjelaskan, “Dengan berbagai pertimbangan, maka sangat diperlukan kesadaran masyarakat yang tinggi tentang (PRB) Pengurangan Resiko Bencana untuk mencegah secara dini agar korban dapat dihindarkan setidaknya meminimalkan korban, baik korban manusia maupun material. Untuk itu peranan dunia pendidikan sangat dibutuhkan, mengingat metodologi pembelajaran disampaikan secara massal terarah dan terencana. Untuk mencapai hal tersebut peranan dunia pendidikan formal maupun non formal sangat dibutuhkan. Memberdayakan anak-anak remaja di sekolah dan masyarakat untuk memahami tanda-tanda peringatan bencana dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan mencegah bencana, merupakan suatu langkah awal yang penting dalam membangun ketangguhan bencana seluruh masyarakat.”
Lanjut Noldy ” Sekolah adalah komunitas belajar dengan organisasi siswa sebagai partisipasi belajar, tenaga kependidikan guru dan non-guru, termasuk juga Komite Sekolah yang didalamnya sebagai wahacna partisipasi masyarakat di dalam Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MPBS). Sekolah memiliki tanggungjawab dan peran strategis untuk menjamin keselamatan warga sekolah dalam menghadapi ancaman/bencana. Selain mengancam komunitas, dampak lanjutan bencana pun mengancam anak-anak dengan terganggunya hak anak dalam mendapatkan pelayanan pendidikan. Partisipasi aktif dari seluruh warga sekolah dapat didorong melalui program, kegiatan baik terintegrasi dalam pembelajaran maupun secara ekstra kurikuler”.
Dengan demikian dapat didorong menjadi sekolah yang mandiri dalam menanggulangi bencana, baik secara struktur maupun non struktur. Kemandirian sekolah dalam penanggulangan bencana dapat dikemas menjadi sebuah program kesiapsiagaan sekolah dalam penanggulangan bencana yang disebut dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana SPAB).
Sosialisasi yang dilaksanakan selama dua hari bertempat di SDN 05 Tilamuta dan SDN 12 Tilamuta.