Berita  

NaSa; Pemda Boalemo Dorong Salat, Tapi Tutup Mata pada Room dan Miras”

Boalemo, InfoJejak.com — Aktivis sosial Boalemo, Nanang Syawal, melayangkan kritik tajam terhadap kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Boalemo yang dinilai tidak sejalan antara program keagamaan dan realitas di lapangan.

Menurut Nanang, meskipun pemerintah daerah saat ini sedang gencar mendorong para pegawainya untuk melaksanakan salat—bahkan Wakil Bupati Boalemo turun langsung ke kantor-kantor dinas—namun tempat-tempat hiburan malam seperti room karaoke justru masih dibiarkan beroperasi secara bebas.

“Kita ini menyaksikan sendiri Pemda Boalemo sedang gencar-gencarnya mendorong pegawainya untuk salat, bahkan didatangi langsung oleh Wakil Bupati. Tapi kenyataannya, tempat-tempat hiburan seperti room karaoke dibiarkan beroperasi,” kata Nanang, Kamis (10/7/2025).

Ia mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menerapkan nilai-nilai keagamaan secara merata. Nanang menduga langkah religius yang dilakukan pemda hanya bersifat simbolik atau sekadar pencitraan.

“Ini tidak sinkron dengan program pemerintah. Atau jangan-jangan ini hanya untuk pencitraan? Kalau memang ingin masyarakat benar-benar ikut, harusnya berlaku adil. Jangan satu sisi didorong taat, tapi sisi lain dibiarkan liar,” lanjutnya.

Nanang juga menyoroti keberadaan miras (minuman keras) dan potensi eksploitasi remaja perempuan di tempat hiburan malam di Boalemo. Ia menyebut, pihaknya telah melakukan pemantauan dan mendapati bahwa hampir setiap bulan ada pasokan miras yang masuk ke wilayah tersebut, bahkan ada anak-anak usia sekolah yang kedapatan berada di dalam room karaoke.

“Kami minta ketegasan dari pihak kepolisian untuk merazia miras dan tempat hiburan yang tidak sehat. Kami pantau, tiap bulan ada saja pasokan miras masuk, dan yang lebih miris, ada anak usia sekolah masuk ke room,” tegasnya.

Aktivis ini mendesak Pemda Boalemo dan aparat penegak hukum untuk mengambil langkah nyata demi menjaga moralitas dan keamanan masyarakat, khususnya generasi muda.

“Kalau memang ingin daerah ini maju dan aman, seharusnya semua aspek ditata. Jangan tajam ke bawah, tumpul ke atas. Masyarakat butuh konsistensi, bukan hanya seremoni,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemda Boalemo maupun aparat kepolisian belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *