Boalemo, Gorontalo – Desember 2022
Bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, setelah hujan deras mengguyur daerah itu pada 16-17 Desember 2022. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boalemo mencatat sebanyak 3.090 kepala keluarga atau 9.468 jiwa terdampak.
Banjir terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Tilamuta, Wonosari, Dulupi, Paguyaman, dan Paguyaman Pantai. Namun, Kecamatan Dulupi dan Paguyaman Pantai juga dilanda longsor, yang memperburuk kondisi di lapangan.
Bupati Boalemo saat itu, Hendriwan, menyebutkan bahwa alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan jagung menjadi salah satu faktor utama penyebab parahnya banjir dan longsor.
“Perubahan tutupan lahan di daerah perbukitan menyebabkan berkurangnya daya serap tanah. Saat hujan deras, air langsung mengalir deras ke permukiman,” jelas Hendriwan dalam keterangan resmi.
Merespons bencana tersebut, BPBD Boalemo bersama instansi terkait melakukan langkah cepat, mulai dari evakuasi warga terdampak, pendirian posko darurat, hingga penyaluran bantuan logistik. Dinas Sosial dan Tagana turut dikerahkan membantu di lapangan.
Sementara itu, warga di beberapa lokasi masih bergotong royong membersihkan rumah dan fasilitas umum dari lumpur dan material kayu sisa banjir.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat intensitas curah hujan masih tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana susulan.
Cuaca ekstrem dan kerusakan lingkungan disebut sebagai kombinasi berisiko tinggi yang patut diantisipasi secara serius.